Selasa, 21 April 2015

RAJA (RATU) TALAGA KE IV

Nyimas Rara Dewi Simbarkancana
(Tokoh Emansipasi Wanita Di Tatar Talaga)



A, Rd Panglurah

Sebelum melanjutkan ke Raja (Ratu Talaga ke IV) alangkah baiknya kita mengenal dulu satu tokoh yang sangat berpengaruh di Talaga yaitu Raden Panglurah


Arca Prunggu
yang menggambarka Rd Panglurah

SUMBER : Wilsen.F.C.1855 "Oudheden in Cheribon" dalam TBG.IV.2


Semenjak tragedi berdarah yang menimpa ayahanda beliau Prabu Talagamanggung, beliau mendatangi adik tercinta Nyimas Dewi Simbarkancana. Kesedihan tak bisa tergambarkan menyelimuti ke dua putra putri raja Talaga ini,

Menurut peraturan kerajaan kala itu, bahwa sepenninggal Raja ,maka takhta Kerajaan harus diteruskan oleh Rd Panglurah sebagai anak tertua sekaligus Putra Mahkota, namun karena beliau adalah sosok Putra Raja yang tidak gila harta dan jabatan maka beliau berniat meninggalkan kesenangan dunia dan lebih memilih untuk mengolah jiwa dan spiritual keagamaan.. maka dengan sangat senang hati , tampuk kepemimpinan Kerajaan Talaga di berikan pada adik tercinta yaitu Nyimas Dewi Simbarkancana yang beliau anggap mempunyai jiwa kepemimpinan yang sangat baik dan dipercaya bisa melanjutkan tatanan pemerintahan di Talaga.


B. Nyimas Rara Dewi Simbarkancana

Arca Perunggu
yang menggambarkan Nyimas Dewi Simbarkancana

SUMBER : Wilsen.F.C.1855 "Oudheden in Cheribon" dalam TBG.IV.2 (kiri)
Bronzeen Boeddhabeeld.1863-1864
Koleksi foto Tropenmuseum.

NAMA : Simbar Kancana
GELAR : Nyimas Rara Dewi Simbarkancana
MASA PEMERINTAHAN : Abad Ke XV
NAMA Suami :
Pertama : Palembang Gunung
Kedua : Rd Kusumalaya (Ajar Kutamangu)
NAMA AYAH : Prabu talagamanggung
NAMA IBU : --

ANAK :
Dari Palembang gunung (tidak memiliki keturunan)
Dari Ajar Kutamangu
1. Sunan Parung
2. Sunan Cihaur
3. Sunan Bungbulang
4. Sunan Cengal
5. Sunan Jerokaso
6. Sunan Kuntul Putih
7. Sunan Ciburang
8. Sunan Tegal Cau (Corenda)

Di Arcakan Sebagai :arca budha yang bersikap Abhaya mudra (tangan kiri lurus ke samping badan, dan telapak tangan kanan menghadap ke depan), bergaya siam , dengan ciri ciri, mengenakan mahkota dikepalanya, berwajah syaumnya (tenang)

Sumber Rujukan : Wawacan Talaga, Wikipedia, Wawacan Nusantara, tatangmanguny.wordpress.com

CATATAN :
Setelah Wafatnya Prabu Talagamanggung maka kekosongan kepemimpinan dimanfaatkan oleh Patih Palembanggunung untuk berkuasa dengan semena mena, sehingga kondisi Kerajaan Talaga mengalami keterpurukan dari segi kamanan, ekonomi sosial dan budaya

Berita terbunuhnya Prabu Talagamanggung menjadi berita duka bagi rakyat Talaga dan beritanya pun sampai ke negara negara tetangga termasuk ke Negri Galuh.

Karena Negri Galuh ada ikatan saudara dengan pendiri Talaga dan keturunanya , akhirnya raja Negri Galuh yang dipimpin oleh Rd. Ningrat Kancana yang bergelar Prabhu Dewa Niskala memberikan bantuan dengan mengirim team terlatih untuk mengungkap kasus terbunuhnya Prabu Talagamanggung , yang dipimpin oleh anaknya sendiri Raden Kusumalaya yang merupakan seoang ahli strategi perang, seorang ahli pengobatan dan mempunyai dasar dasar keagamaan yang kuat sehingga beliau mempunyai gelar Ajar Kutamanggu

Mulanya Dewi Simbarkancana, , tidak mengetahui bahwa kematian ayahnya didalangi suaminya . tapi setelah diselidiki, terungkap oleh Ajar Kutamangu dan terbukti bahwa dalang dibalik itu adalah suaminya sendiri yang gila akan kekuasaan . maka Dewi Simbarkancana sangat marah , dendam dan terpukul, karena merasa dikhianati oleh suami sendiri.

Akhirnya, hanya selang Kurang lebih 2 bulan sejak kematian Ayahanda tercinta, Dewi Simbarkancana membalaskan dendamnya, membunuh Palembanggunung dengan menggunakan “Patrem” (Tusuk Konde) nya. Setelah sebelumnya mengalami perkelahian terlebih dulu.

Setelah Palembanggunung meninggal, atas persetujuan dari Rd Panglurah sebagai Putra Mahkota Nyimas Dewi Simbarkancana dinobatkan sebagai Ratu pemimpin Kerajaan Talaga.

Kendati seorang putri, beliau memiliki sifat-sifat kepemimpinan sang Ayah. Sejak saat itulah emansipasi wanita mulai lahir di tatar Talaga. Dan Raden Dewi Simbarkancana pun menjadi Tokoh Wanita Pertama yang menjadi Ratu sebagai Pemimpin Pemerintahan Kerajaan di Talaga.

Beliau pun menikah kembali dengan Raden Kusumalaya atau Raden Palinggih yang bergelar Ajar Kutamangu dari Galuh, Putra kandung Prabu Ningratkancana dan Ratu Nay Ratna Mayangsari .
Beliau berhasil mengungkap dan menumpas habis komplotan bawahtanah Palembanggunung. Dengan begitu, keamanan dan ketertiban, perekonomian, sosial dan budaya negara kembali menjadi stabil dan berkembang pesat.


---------------------------------------------------------------------------------------





Informasi tentang Sejarah & Budaya Talaga - Majalengka
Klik di :
https://museumtalagamanggung.blogspot.com/
Penulis : Asep AsDHA Singhawinata

Tidak ada komentar:

Posting Komentar