KET : GAMBAR ATAS , TONGKAT UJUNGAN PENINGGALAN KERAJAAN TALAGA ERA RAJA SUNAN CIBURUY GAMBAR BAWAH : ILUSTRASI SENI SAMPYONG DAN UJUNGAN DI JAWABARAT |
Jenis : ALAT KESENIAN
Nama : TONGKAT "UJUNGAN" SUNAN CIBURUY
Era : abad ke -
Bahan Material : ROTAN 7 RUAS
Dimensi :
PANJANG Total : 85 CM
Diameter : -
Deskripsi :
Ujungan adalah Seni Beladiri yang mengkhususkan pada penggunaan stick rotan / tongkat howe atau stick bambu /tongkat awi atau iteuk. Panjang tongkat yg digunakan bervariasi tergantung aliran, mulai dari 50 cm, 60 cm, 70 cm, 80 cm dan 90 cm.
Ujungan adalah salah satu seni beladiri yg ada di Tatar Sunda. Konon sudah ada sejak jaman Aki Tirem dari kerajaan Salakanagara abad 1 M.
Ujungan tersebar di seluruh bekas daerah kerajaan Sunda, termasuk daerah yg disebut sebagai Nusa Kalapa. Nusa Kalapa terbentang antara Tangerang, Jakarta/ Betawi, Bekasi, sampai ke perbatasan Karawang.
Ketika terjadi penyerbuan Fatahillah ke Sunda Kalapa, penduduk setempat bertahan dari erangan tersebut di bawah pimpinan tokoh setempat yg dikenal sebagai jago Ujungan yaitu Wak Item.
Varian Ujungan
Ada ratusan aliran/ style Ujungan. Secara Umum Ujungan bisa dibagi menjadi dua style berdasarkan geografis yaitu : gaya pesisir dan gaya pedalaman.
Gaya Pesisir berkembang di daerah pesisir sejak Banten, Betawi, Bekasi, sampai ke Karawang. Gaya pedalaman berkembang di pedalaman Tatar Sunda seperti di daerah Priyangan Timur (Bandung, Garut, Tasikmalaya, Kawali, Talaga, Majalengka, dll).
Sementara di Kabupaten Majalengka kesenian ini dikenal dengan nama "Seni Sampyong"
(SUMBER DESKRIPSI : https://www.kaskus.co.id/thread/000000000000000011028000/seni-beladiri-ujungan-macan-ngawahan-ti-trah-panjalu--sundanese-art-of-stickfighting/)
Data:
Benda ini di foto pada : 14 April 2017
Fotografer : H Asep Deni H.A
Lokasi Pemotretan : Bhumi Ageung Komplek Museum Talagamanggung
No Inv :-
Koleksi : Museum Talagamanggung
Origin :Talaga - Indonesia
Rujukan :
Team Peneliti Sejarah Budaya Talaga
Kel Besar Yayasan Talagamanggung
Kel Besar Yayasan Talagamanggung
Informasi tentang Sejarah & Budaya Talaga - Majalengka
Klik di :
Penulis : Asep AsDHA Singhawinata
“BENDA PENINGGALAN SEJARAH DAN KEBUDAYAAN , BUKAN WARISAN DARI NENEK MOYANG KITA, TAPI MERUPAKAN TITIPAN DARI ANAK CUCU UNTUK KITA JAGA KELESTARIANNYA, SATU SAAT MERAKA AKAN MENANYAKAN HAK MEREKA UNTUK IKUT MELESTARIKAN DAN MEMPELAJARI PERADABAN SEJARAH BUDAYA LUHUR DARI NENEK MOYANGNYA”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar