Rabu, 22 Agustus 2018

NYI MAS CIN-CIN (SANG PENARI PELIPUR LARA)





ILUSTRASI NYI MAS CIN-CIN



Dimasa kepemimpinan Ratu Agung Sunia Larang) / Rd, Ranggamantri, (Rd Pucuk Umum) (15M),
==============================================
 
Nyi Salira Kasih merupakan salah satu penari ronggeng tersohor di tahun 1630 an. Konon katanya, masa jaya Nyi Salira Kasih adalah ketika dia berumur 25 tahun. Dia merupakan penari ronggeng yang terkenal cantik dan juga kemahirannya. Nyi Salira Kasih sangat tersohor namanya terutama di antara masyarakat Talaga . Nyi Salira Kasih merupakan penari ronggeng yang mampu menghipnotis penontonnya ketika dia mulai menari. Dia bukan hanya menangkap perhatian para pria, gerakannya dari ujung rambut hingga ujung kakinya pun menghipnotis perhatian penonton wanita karna menginginkan keahlian dan parasnya.

Tak terkecuali keluarga Keraton Talaga , yang kala itu dipimpin oleh Ratu Agung Sunialarang, terkagum kagum melihat gerak lincahnya, sehingga, beliau sering mengundang Nyi Salira Kasih , untuk pentas menyambut kedatangan para tamu agung di Istana.
Akhir tragis Nyi Salira Kasih

Pada suatu perayaan di Keraton Talaga, Nyi Salira Kasih diundang untuk menjadi bintang dan ketika itu para petinggi Negi kaum menak, dan para saudagar dari negri tetangga pun hadir disana. Tentu saja semua berlomba untuk menari dengan Nyi Salira Kasih dan tidak sdikit pula berharap memenangkan Nyi Salira Kasih untuk malam itu. namun Nyi Salira Kasih menolak setiap para tamu undangan dari mancanegara yang dengan terang terangan mengajak Nyi Salira Kasih "bercinta" dikarnakan Nyi Salira Kasih diam diam sudah menaruh hati pada putra Ratu Agung Sunialarang, yatu Lohmaja agung.
Konon katanya , rasa cinta Nyi Salira Kasih itu tidak sempat diketahui oleh Rd Lohmajaagung itu sendiri.

Adalah seorang petinggi negri tetangga yang bersikeras menginginkan Nyi Salira Kasih dan ketika semua tamu sudah pulang, diam diam, petinggi negri tetangga itu, menculik Nyi Salira Kasih dan membawanya ke satu bukit yang bernama bukit JAhim. yang berlokasi di kaki Gunung Bitung.
karna Nyi Salira Kasih sering berontak, maka petinggi negri itu melakukan kekerasan kepada Nyi Salira Kasih hingga akhirnya Nyi Salira Kasih tewas di tempat itu.
berita kematian dan rasa cinta nya Nyi Salira Kasih kepada Rd Lohmaja Agung , nyampai juga kepada pihak Kreraton. sketika itu juga utusan dari keraton, yang dipimpin langsung oleh Rd. Lohmajaagung mengunjungi tempat tersebut. setelah mengurusi jenazah Nyi Salira Kasih kemudian Rd Lohmajaagung memberi gelar NYIMAS CIN-CIN kepada Nyi Salira Kasih . dikarnakan, selama mengurusi jenazah Nyi Salira Kasih, selalu diikuti oleh seekor burung yang berbunyi menyerupai bunyi 
........."Ciiiiin ciiiiiin ciiiiiiin..."

===============================================
dicerikan oleh Kang Ade. Jurukunci sekaligus penjaga objek wisata NYIMAS CINCIN. Jahim - CIKIJING




Informasi tentang Sejarah & Budaya Talaga - Majalengka
Klik di
Penulis : Asep AsDHA Singhawinata

1 komentar:

  1. Sampurasun Juragan Asep Singhawinata, tahun 1630 ISlam sudah masuk.. Nyi Salira Kasih apakah nama panggungnya? Yang artinya menyebabkan gairah akan kasih (kasih yang tulus)? Dari pakaian memperlihatkan kebudayaan Hindu, juga nama berakar dari Sansekerta?
    Juga kapan kebudayaan Islam (Timur Tengah masuk), Sultan Cirebon sudah menganut ajaran Islam.
    Mohon penjelasannya, nuhun.

    BalasHapus